Lagu: Helene Salamate Joseph
Syair: Helene Salamate Joseph
do = bes 4 ketuk
Bersoraklah dan puji Tuhan, hai manusia;
DicurahkanNya bagimu Berkat Karunia.
Serahkanlah seluruh jiwa, juga ragamu
Menjadi kurban syukurmu kepada Tuhanmu.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 5 - Bersoraklah Dan Puji Tuhan; dari:
Bersoraklah, hai alam semesta, Kau Allahku!
Dilangit bergema pujian yang megah,
dan bumipun penuh pujian yang merdu,
Bersoraklah, hai alam semesta, Kau Allahku!
2
Bersoraklah, hai alam semesta, Kau Rajaku!
Gereja bersyukur, bermadah, bermazmur;
dihati umatnya pujian menggema.
Bersoraklah, hai alam semesta, Kau Rajaku!
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 6 - Bersoraklah, Hai Alam Semesta; dari:
Let All the World in Every Corner Sing; George Herbert, terjemahan Yamuger, 1992
Dengan malaikat, angkatlah, nyanyian mulia,
nyanyian mulia; berlaksa-laksa suaranya.
Pujian, pujiannya esa, pujiannya esa, pujiannya esa.
2
Sang Anak domba tersalib disorga disembah,
disorga disembah. Diapun layak diberi pujian,
pujian dunia, pujian dunia, pujian dunia.
3
Layak padaNya diberi pujian semesta, pujian semesta.
Kuasa dan hormat tak henti selamanya,
selama-lamanya, selama-lamanya, selama-lamanya
4
Makhluk semua, marilah memuji yang Kudus,
Memuji yang Kudus: Sang Bapa yang dikhtaNya
dan Yesus, dan Yesus Penebus, dan Yesus Penebus,
dan Yesus Penebus.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 9 - Dengan Malaikat, Angkatlah; dari:
Come, let us join our cheerful songs; Isaac Watts, terjemahan H. A. Pandopo, 1996, berdasarkan Wahyu 5:12
Kita masuk rumahNya, berkumpul menyembah kepadaNya.
Kita masuk rumahNya, berkumpul menyembah kepadaNya.
Kita masuk rumahNya, berkumpul menyembah Kristus,
menyembah Kristus Tuhan.
2
Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepadaNya.
Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepadaNya.
Lupakanlah dirimu, arahkan hatimu kepada Kristus,
menyembah Kristus Tuhan.
Kusiapkan hatiku, Tuhan, menyambut firmanMu, saat ini.
Aku sujud menyembah Engkau dalam hadiratMu, saat ini.
Curahkan pengurapanMu kepada umatMu saat ini.
Kusiapkan hatiku, Tuhan, mendengar firmanMu.
FirmanMu, Tuhan. tiada berubah,
sejak semulanya dan s' lama-lamanya tiada berubah.
FirmanMu, Tuhan, penolong hidupku,
Kusiapkan hatiku, Tuhan, menyambut firmanMu.
Lagu: Fridel Eduard Lango
Syair: Fridel Eduard Lango
do = d 4 ketuk
1
Mari kita puji, kita muliakan Tuhan!
Mari kita sujud mengagungkan kuasaNya!
Besarkan namaNya dikerajaanNya,
kasih setiaNya abadi dan kekal.
Sampai selamanya, Haleluya!
Sampai selamanya, Haleluya!
Reff:
Sorak-sorai jagad raya,
soraklah, isi dunia!
Pujilah Haleluya!
2
Mari kita puji, kita muliakan Tuhan!
Janganlah lupakan berkat dan anugerahNya.
Sepanjang hidupmu bersyukurlah terus,
jadilah kau berkat bagi sesamamu.
PimpinanNya tetap, Haleluya!
PimpinanNya tetap, Haleluya!
Mari masuk kerumahNya! Mari masuk kerumahNya,
Tuhan menunggu dirumahNya! Tuhan menunggu dirumahNya!
Tuhan menunggu, Tuhan menunggu kita masuk kerumahNya.
Mari sembah Allah yang akbar. Agungkanlah!
KaryaNya besar. Allah berkuasa di atas isi dunia.
Patutlah semua memuji namaNya.
Mari sembah Allah yang akbar.
2
Mari sembah Yesus Penebus. Agungkanlah!
KasihNya besar. Yesus rela mati disalib Golgota,
hingga manusia terhapus dosaNya.
Mari sembah Yesus Penebus.
3
Mari sembah Roh Maha kudus. Agungkanlah!
HikmatNya besar. Roh Kudus menuntun setiap langkah kami,
agar hidup kami semakin berseri.
Mari sembah Roh Maha kudus.
Marilah memuji Allah Maha tinggi pada hari ini,
hari bahagia, karena besarlah kasih setiaNya.
Dia mengasihi umat manusia.
Hidup kita dijaminNya, suka-cita dilimpahkan.
Keluarga diberkati, umur panjang diberikan.
Puji syukur bagiMu atas penyertaanMu.
NamaMu kami puji untuk s'lama-lamanya.
Lagu: T. Lubis-Nainggolan
Syair: T. Lubis-Nainggolan
do = f 2 ketuk
1
Nyanyikan Tuhanmu: Haleluya, Haleluya!
Malaikat bala sorga, semua pujilah Dia!
Hendaklah semuanya puji nama Tuhan Allah
sebab atas perintahNya semuanya tercipta.
Hai, alam semesta yang diciptakan Tuhan Allah,
Hai, api, hujan es dan salju, kabut, angin badai,
bernyanyilah semuanya, memuji-muji Dia,
sebab yang tinggi luhur hanya nama Tuhan Allah.
2
Nyanyikan Tuhanmu: Haleluya, Haleluya!
Malaikat, kerubim, serafimpun, puji Dia!
Yang mendirikan semuanya untuk selamanya,
keagunganNya mengatasi langit, alam raya.
Wahai, segala raja serta pemerintah dunia,
teruna, anak dara, orang tua dan yang muda,
bunyikan bagi Tuhanmu seruling dan kecapi,
dan puji Dia dengan sorak-sorai dan menari.
3
Nyanyikan Tuhanmu: Haleluya, Haleluya!
Malaikat, kerubim, serafimpun, puji Dia!
Hai, bintang, bulan, matahari, angkatlah suara;
serta segala langit seluruh cakrawala.
Hai, ular-ular naga, segenap samud'ra raya,
binatang liar, hewan, burung-burungyang bersayap,
padukanlah suaramu, besarkan nama Tuhan
yang agung dan perkasa dan berlimpah kekuatan.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 28 - Nyanyikan Tuhanmu Haleluya; dari:
Hilangkanlah duka dan beban
mari masuk pelataranNya.
Hilangkanlah duka dan beban
mari masuk pelataranNya.
dengan tifa, suling dan gendang.
nyanyi lagu pujian merdu.
Kembali ke Reff.
Reff:
Soraklah, hai umatNya, mari sujud menyembah;
Kristus Raja semesta. Pujilah Dia s'lamanya.
Lagu: Esti W. Kristofera
Syair: Esti W. Kristofera
do = c 4 ketuk
1
Dosa dunia hapuslah oleh kasihNya yang kudus.
Akupun dibasuhNya oleh darahNyayang kudus.
Tak binasa jiwaku kar'na kasihNya penuh;
Yesus Kristus Tuhanku jadi Jurus'lamatku.
2
Kasih Tuhan yang kudus tidak mudah kupahami.
Kasih Tuhan padaku amat luas dan lebarlah.
Rindu hatiku penuh jadi hamba Tuhanku;
kuberikan hidupku kini dan selamanya.
Jikalau Tuhan tidak menebusku
dan Tuhan tidak mengampuniku,
hidupku berbeban dan dosaku berat!
Marilah, ya Tuhan, jamah diriku.
Marilah, ya Tuhan, jamah diriku.
2
Jikalau Tuhan tidak menjagaku
dan tak menuntun, tak memimpinku,
hidupku tak tentu dan langkahku sesat.
Marilah, ya Tuhan, pimpin anakMu.
Marilah, ya Tuhan, pimpin anakMu.
3
Jikalau Tuhan datang menolongku,
dan Tuhan jaga hambaMu terus,
hidupku damailah, dosa terhapuslah.
Marilah, ya Tuhan, rangkul hambaMu.
Marilah, ya Tuhan, rangkul hambaMu.
Lagu: Helene Salamate Joseph
Syair: Helene Salamate Joseph
do = f 4 ketuk
1
Kasihanilah aku yang lemah, ya Tuhan Maha kuasa.
Hapuskan semua kesalahanku, b'rilah anugerah.
Oleh kasih dan kuasaMu kurasakan damaiMu.
Aku tahu Kau s'lalu dekat padaku, limpahkan rahmatMu.
2
Kini aku sadari dosaku dan s'gala kekuranganku.
Namun kasihMu tetap padaku, sucikan diriku.
Kuserahkan s'luruh hidupku pada Tuhan yang benar.
Hatikuku selalu bersyukur, bergemar dan berbahagia.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 40 - Kasihanilah Aku Yang Lemah; dari:
'Ku datang kepadaMu, Anak Domba Allah.
'Ku mohon pengasihan, Anak Domba Allah.
Atas dosa-dosaku dan pelanggaranku.
Kuduskanlah diriku, Anak Domba Allah.
2
'Ku datang kepadaMu, Anak Domba Allah.
'Ku mohon pengasihan, Anak Domba Allah.
Tunjukkanlah padaku jalan kebenaran.
Hanya oleh rahmatmu, Anak Domba Allah.
3
'Ku datang kepadaMu, Anak Domba Allah.
Kuserahkan hidupku, Anak Domba Allah.
Kar'na Tuhan sajalah yang menyelamatkan.
Bimbing kehidupanku, Anak Domba Allah.
Lagu: George C. Stebbins
Syair: William T. Sleeper
do = g 6 ketuk
1
Dari kungkungan duka kelam, ya Tuhanku.
'ku datanglah, masuk terangMu bebas senang,
'ku datang padaMu, dari beban kesakitanku
masuk kedalam kekuatanMu;
dalam derita aku datang, ya Yesus, Tuhanku.
2
Dari dera kepapaanku, ya Tuhanku,
'ku datanglah, dan mengecap kekayaanMu,
'ku datang padaMu, Dari cela keaibanku
pada salibMu 'ku berteduh,
dalam dosaku aku datang, ya Yesus, Tuhanku.
3
Dari hempasan badai deras, ya Tuhanku,
'ku datanglah, masuk kedalam bandar tenang,
'ku datang padaMu, Dari keputusasaanku
masuk kedalam anug'rahMu;
dalam susahku aku datang, ya Yesus, Tuhanku.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 46 - Dari Kungkungan Duka Kelam; dari:
Out of my bondage; William T. Sleeper, terjemahan Yamuger, 1999
Lagu: Tradisional Batak Simalungun
Syair: A. K. Saragih
do = d 4 ketuk
1
Alkitab pedoman yang berharga, menjadi bekal hidup,
menyimpan rahasia yang nyata, sekarang dan dahulu.
Abadi dan tak berubah selamanya, walau zaman berubah,
Dan nyata kepada orang yang beriman dibumi dan disorga.
2
Alkitab panduan yang berharga, menyimpan banyak harta,
diilhami oleh Allah Bapa dan Putra dan roh Kudus.
Demi kehidupan manusia, sejaht'ra bahagia
sehingga damai sentosa selamanya dibumi dan disorga.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 53 - Alkitab Pedoman Yang Berharga; dari:
For the Beauty of the Earth; Folliott S. Pierpoint, disesuaikan oleh I-to Loh, terjemahan Tim Nyanyian GKI, 1989, dengan perubahan Yamuger dan tambahan bait 5, Yamuger, 1998
Lihatlah pohon-pohon dibukit dan lembah.
Tempat unggas dan burung berkicau gembira.
Aneka ragam ikan dilaut yang luas.
Semua ciptaan Tuhan dimanapun juga.
Reff:
Dan juga manusia ciptaan utama.
Tak satu terlupakan, semua dijagaNya.
Semuanya diberkati oleh Allah Bapa.
Anug'rah diberikan sesuai janjiNya.
2
Cahaya bulan, bintang dimalam yang sepi.
Diwaktu siang hari sang surya berseri.
Kemarau dan penghujan berganti bersemi.
S'luruh alam semesta Tuhan yang memberi.
Maha mulia namaMu, ya Tuhan.
Maha kuasa Kau Pencipta.
KuasaMu di alam semesta
Yang Kau ciptakan sempurna.
KuasaMu pun di dalam sorga.
Abadilah selamanya.
2
Langit yang jauh diangkasa biru
karya ciptaanMu sendiiri.
Bumi dan laut bagai puing, debu,
Namun Engkau mengasihi.
Apalah kami dihadapanMu.
Namun Engkau memberkati.
3
Bulan dan bintang bercahaya terang,
malam diganti siang hari.
Tuhan selalu mengaturnya,
berganti pada waktunya,
agar sejahtera umat dunia.
Patut dipuji namaNya.
Semua yang tercipta, hai alam semesta,
agungkan nama Tuhan dan puji kasihNya.
Matahari, bulan, bintang burung-burung,
ikan-ikan, seluruh margasatwa digunung dan dilembah.
2
Semua manusia, hai ikutlah serta
memuji kasih Tuhan yang agung mulia.
Dalam Yesus, PuteraNya, kita s'lamat selamanya;
segala sesuatu dibaharuiNya.
3
Sekarang menderita seisi dunia
dan dosa manusia mengakibatkannya.
Tapi Yesus pun sengsara bagi kita yang bersalah,
Terhapus dosa kita disalib Golgota.
4
Ya Yesus, Tuhan kami, 'Kau bangkit mulia;
pun kami Kaubangkitkan, baptisan tandanya,
agar kami menerima hidup baru tak terkira
dan kami jadi saksi di alam semesta.
5
Semua yang tercipta, hai alam semesta,
Agungkan nama Tuhan dan puji kasihNya.
Oleh Yesus disampaikan pengampunan, perdamaian.
Kelak bumi baru genap semuanya.
Besarlah Tuhan dan sangatlah terpuji, alas kota Allahku itu Gunung Sion yang kudus; Gunung Sion itu elok, membuat girang s'luruh bumi, Tuhanku bersemayam di Sion, kota Raja Besar.
Hai umat manusia, siapkan hatimu dan sambut Mesias,
Juruselamatmu! 'kan datang segera
Terang dan kehidupan yang dijanjikan
Tuhan mengingat rahmatNya.
2
Terima Tamu Agung, siapkan jalanNya!
Semua batu sandung singkirkan segera.
Timbunilah lembah, ratakanlah yang tinggi,
Yang bengkok dan yang miring luruskan bagiNya!
3
Tuhan 'kan meninggikan yang suka merendah;
olehNya disingkirkan yang angkuh bermegah.
Yang tulus hatinya niscaya dilayakkan
Menyambut kedatangan Sang Raja Mulia.
4
Dimasa suci ini 'ku mohon padaMu:
Ya Yesus, Kau sendiri siapkan diriku.
Hatiku ubahlah, jadikanlah palungan
tempat 'ku mengagungkan namaMu s'lamanya.
Di saat malam sunyi sepi Sang Putra lahirlah,
sebagai Anak Manusia, Immanuel namaNya.
Malaikat bernyanyi gembira dipadang Efrata,
menyambut Sang Raja Mulia, Penebus dunia.
2
Kau lahir dalam wujud lemah, mulia hatiMu.
Segala bangsa sujud sembah memuji namaMu.
Sang Raja yang amat perkasa dibumi dan disorga,
penakluk segala yang jahat, s'lamatkan manusia.
Hai gembala Efrata, mari, bangun, tengoklah!
Suara malak dari sorga berkumandang diudara,
Gloria, gloria!
Kidung yang belum pernah terdengar didunia
bawa kabar yang senang dari langit yang cerlang.
2
Betlehem di Efrata, baik disana carilah
Anak dalam kain bedungan yang berbaring dipalungan:
Gloria, gloria!
Kanak-kanak itulah Tuhan seg'nap dunia.
Bangun, carilah terus Put'ra itu yang kudus.
3
Persembahan apakah kamu b'ri kepadaNya?
Hati rendah dipilihNya daripada harta dunia:
Gloria, gloria!
mengabarkanlah samapi ujung dunia
kelahiran Putera, Jurus'lamat dunia.
Sang Bayi nyenyak di palungan:
Itulah Natal pertama.
3
Di kota Daud Betlehem,-
Sang Bayi nyenyak di palungan:
Itulah Natal pertama.
4
Yusuf, Maria dan Bayinya.
Di kota Daud Betlehem,-
Sang Bayi nyenyak di palungan:
Itulah Natal pertama.
5
Datang gembala bersama ternak;
Yusuf, Maria dan Bayinya.
Di kota Daud Betlehem,-
Sang Bayi nyenyak di palungan:
Itulah Natal pertama.
6
Malak di sorga meyanyi merdu,
Datang gembala bersama ternak;
Yusuf, Maria dan Bayinya.
Di kota Daud Betlehem,-
Sang Bayi nyenyak di palungan:
Itulah Natal pertama.
7
Majus datang dari jauh,
Malak di sorga meyanyi merdu,
Datang gembala bersama ternak;
Yusuf, Maria dan Bayinya.
Di kota Daud Betlehem,-
Sang Bayi nyenyak di palungan:
Itulah Natal pertama.
8
Ikut bintang cemerlang.
Majus datang dari jauh,
Malak di sorga meyanyi merdu,
Datang gembala bersama ternak;
Yusuf, Maria dan Bayinya.
Di kota Daud Betlehem,-
Sang Bayi nyenyak di palungan:
Itulah Natal pertama.
Lagu: Alfred Simanjuntak
Syair: Alfred Simanjuntak
do = f 4 ketuk
1
Rombongan hewan menuju kota dimalam kelam, mengikut gembala.
Berbaur suara mencari Bayi yang dib'ritakan bala sorgawi.
Domba bertanya: Manakah bayinya? (bee bee)
Ayam berkokok: Kami mencari. (kuruyuuk)
Sapi menyusul: (boo boo) Dia Jurus'lamat dunia.
2
Didalam kandang yang sederhana terlihat tenang Maria dan Yusuf.
Dalam palungan ada Sang Bayi. Semua hewan tunduk kepala.
Domba gembira: inilah Dia! (bee bee)
Ayam bahagia: Yesus namanya. (kuruyuuk) (kuruyuuk)
Hewan bernyanti: Yesus, Yesus, Dia Jurus'lamat dunia.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 69 - Rombongan Hewan Mencari Bayi; dari:
S'lamat datang kami ucapkan, Tuhan,
Engkau t'lah rela datang di dalam dunia.
Tempat mulia indah Engkau tinggalkan, Tuhan,
untuk menyelamatkan umat manusia.
2
T'rima kasih kami ucapkan, Tuhan,
atas kasih sayangMu kepada dunia
Engkau korbankan jiwa serta ragaMu, Tuhan,
membebaskan manusia yang sarat dosa.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 70 - S'lamat Datang Kami Ucapkan; dari:
Lagu: Tradisional Batak Simalungun
Syair: A. K. Saragih
do = a 4 ketuk
1
Waktu malam penuh bintang terang, berhembus bayu semilir.
Gembala di ladang tidur nyenyak dibuai mimpi bahagia.
Tiba-tiba terdengar suara bergema, malak sorga menyampaikan b'ritanya.
Reff:
Kristus Anak Allah lahir di dunia.
2
Sang gembala takut dan tertegun oleh cahaya malaikat.
Namun malaikat berkata se'gra: Hai gembala, jangat takut!
Inilah kabar kesukaan besar bagimu dan s'luruh bangsa di dunia.
3
Para gembala bersama pergi, ikut petunjuk malaikat.
Betlehem kota yang ditujunya, tempat Putra Agung lahir.
Kain lampin sederhana membendung, di palungan dibaringkan terlelap.
4
Sujudlah gembala dan menyembah, dan sangat sukacita.
Janji Allah kini sudah genap, sungguh nyata dalam dunia.
Kemuliaan bagi Allah di sorga dan damai sejaht'ra bagi dunia.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 71 - Waktu Malam Penuh Bintang Terang; dari:
Lagu: Tradisional Batak Karo
Syair: Nyanyian Natal Batak Karo
la = a 4 ketuk
T'lah turun ke dunia, tinggalkan takhtaNya,
kemuliaan sorga ditanggal semesta,
tiada bagiNya tempat di Betlehem.
O, b'rilah, hai manusia, tempat di hatimu!
Mari sembah, ucap syukur, kar'na besar
anug'rah Tuhanmu yang b'ri Imanuel.
Lagu: tradisional Spanyol
Syair: Nyanyian Natal Belanda
do = d 2 dan 3 ketuk
1
Waktu malam yang sepi terdengar berita;
bala sorga memberi Kabar Sukacita.
Hai gembala Efrata, mari ikutlah serta
dengan suaramu dan serulingmu dan gendang,
genderang, bertepuk menari: Jurus'lamat lahir!
2
Bintang fajar t'lah terbit bersemarak mulia,
menyinari yang sedih, menghiburkan dunia.
Segenap manusia, mari bergembiralah
Debgan suaramu dan kolintangmu, berdentang,
berdenting, bertepuk menari: Jurus'lamat lahir!
Lagu: Tradisional Toraja, Marakka
Syair: Tiku Rari
do = bes 4 ketuk
1
Tuhanku, biarlah kini hambaMu pergi
sesuai firmanMu, dalam damai sejahtera.
Kurnia s'lamatMu t'lah dilihat mataku.
S'lamatMu yang Kau b'ri di hadapan dunia.
2
Tuhanku, s'lamatMu adalah t'rang yang kekal,
dan terang itulah jadi pernyataanMu.
Dan semua bangsa lain akan lihat nyatanya.
TerangMu jadilah kemuliaan umatMu.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 75 - Tuhanku, Biarlah Kini Hambamu Pergi; dari:
Lagu: Alfred Simanjuntak
Syair: Alfred Simanjuntak
do = bes 4 ketuk
1
Talita kum, anak, bangkitlah! Talita kum, anak, bangkitlah!
Dan anak bangkit dengan tegap, dan semua heran, senang.
dan anak bangkit dengan tegap, dan semua heran, senang.
Reff:
B'ritakan Injil kedunia, dan muliakan namaNya.
B'ritakan Injil kedunia, dan muliakan namaNya.
2
Talita kum, umat, bangkitlah! Talita kum, umat, bangkitlah!
B'ritakan Injil kedunia, dan muliakan namaNya.
B'ritakan Injil kedunia, dan muliakan namaNya.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 77 - Talita Kum, Anak, Bangkitlah; dari:
Lagu: Christian I. Tamaela
Syair: Christian I. Tamaela
do = d 4 ketuk
1
Kami b'ritakan keagungan kuasaNya bagi dunia.
Pujilah Dia dengan musik dan tarian, pujilah namaNya.
Kembali ke Reff.
Reff:
Talita kum, bangkitlah, hai, wanita muda.
O muliakan Tuhan. PerbuatanNya agung bagi kami.
Talita kum, bangkitlah, hai, wanita muda.
Bersyukur pada Tuhan, sebab kuasaNya kami dis'lamatkan.
2
Mari menolong orang yang menderita dalam hidupnya.
Kami senang layani pekerjaan Tuhan, dan terus berdoa.
Kembali ke Reff.
3
Kami bersatu dalam nama Tuhan Yesus, satukan iman.
Mari berdoa mohon perlindungan: Tuhan, s'lamatkan kami.
Kembali ke Reff.
Lagu: Tradisional Batak Simalungun
Syair: A. K. Saragih
do = bes 4 ketuk
1
Hosana untuk Raja Damai yang adil dan jaya.
Bersoraklah, hai Putri Sion, Rajamu telah datang.
Reff:
Amin, Haleluya! Puji sembahlah Raja yang Maha mulia! (2x)
Pujilah namaNya, Raja yang perkasa!
Amin, Haleluya! Puji sembahlah Raja yang Maha mulia! (2x)
2
Hosana untuk Raja Damai yang datang didunia.
Rendah hati dan lemah lembut yang turun dari sorga.
Lihatlah Anak insan berjubahkan kain ungu.
DikepalaNya dikenakan mahkota berduri.
Menetes peluh dan darah mengucur basahi bumi,
serasa lutut tak mampu menolong tubuh lagi.
2
Bertubi cambuk, tombak melayang menghujam tubuh.
bertaburan ludah hinaan dan tawa ejekan.
Betapa bunda Maria tersungkur menahan duka;
semua kekasih Yesus menangis tersedu.
3
Betapa tak terlintas diakal, dilubuk hati.
bahwa Yesus harus dihina dan mati disalib.
O Yesus, tolonglah kami, kuatkanlah iman kami,
supaya kami fahami tujuan sengsaraMu.
Tatkala Kau 'kan ditawan, tiada Engkau mau melawan.
Hati remuk tak terp'ri menerima cium keji.
Tidak seorangpun kawan, murid semua menghilang,
bagaikan domba kelu Kau ikuti penyiksaMu.
Reff:
Bagikulah Kau menyerah, memb'rikan nyawaMu.
Kini jelas aku lepas dari beban dosaku.
2
Kau diludahi, dihina, Kau dipecut dan disiksa,
muka terluka, lebam oleh duri tajuk kejam.
Ya, Yesus kar'na dosaku akulah patut dipaku,
namun kasihMu besar melepaskan aku cemar.
(Pria:) Siapa yang kau cari?
(Wanita:) Yesus, Tuhanku!
(Pria:) Yang Hidup yang kaucari, kubur bukan tempatNya!
(Semua:) Didalam pertarungan kuasa maut dipatahkan, ingatlah, Yesus berjanji; Ia bangkit dari yang mati. (2x)
2
(Pria:) Yang ingin kau jumpai?
(Wanita:) Yesus, Tuhanku!
(Pria:) Tuhanmu sudah bangkit; kubur bukan tempatNya!
(Semua:) Didalam pertarungan kuasa maut dipatahkan, ingatlah, Yesus berjanji; Ia bangkit dari yang mati.(2x)
Tuhan t'lah bangkit, Haleluya! Bersukacita, Haleluya!
Dengarlah suara dari sorga: Kristus t'lah bangkit, Haleluya!
Hai manusia, dengar Tuhanmu, pujilah Dia yang menebusmu.
Bersorak-sorak dan bergemar: Kristus t'lah bangkit, Haleluya!
2
Pujilah Dia, Haleluya! yang disalibkan, Haleluya!
Dosamu ditebus olahNya untuk selama-lamanya.
Dosa terhapus oleh darahNya. Dalam kasihNya 'ku bahagia!
Mari bersyukur dan pujilah: Kristus t'lah bangkit, Haleluya!
Di atas bukit yang sepi, hari yang cerah,
Tuhan Yesus terangkatlah, sambil memb'ri berkat.
Murid pun heran dan tertegun sambil menatapNya:
Dan sujud menyembah Raja yang kekal!
2
Yesus pulang takhtaNya, sorga mulia.
Karya penyelamatanNya sudah sempurnalah.
Dialah Raja Maha besar di alam semesta:
Sujud menyembah Raja yang kekal!
3
Kuakui dengan iman Dia Rajaku.
Kuabdikanlah diriku kepada Tuhanku.
FirmanNya kutaati terus, itulah janjiku:
Sujud menyembah Raja yang kekal!
Lagu: Lokakarya GKSS 1998, gaya Makasar
Syair: Lokakarya GKSS 1998, gaya Makasar
do = d 4 ketuk
1
Sungguh agunglah rahasia ibadah Gereja,
amat dalamlah maknanya bagi orang beriman:
Tuhan menyatakan Diri dalam rupa manusia,
disalibkan, dibangkitkan, dibenarkan dalam Roh.
2
Tuhan menampakkan Diri pada malak disorga,
dikabarkan pada bangsa-bangsa yang belum kenal,
dipercaya oleh umatNya didalam dunia dan
diangkat naik kedalam kemuliaan Ilahi.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 93 - Sungguh Agunglah Rahasia Ibadah; dari:
Lokakarya GKSS 1998, gaya Makasar, berdasarkan 1 Timotius 3:16
Lagu: Christian I. Tamaela
Syair: Christian I. Tamaela
do = f 2 dan 4 ketuk
1
Ya Roh Kudus, baharuilah dan persatukanlah kami.
Sadarkanlah kami ikut kehendakMu wujudkan keesaan.
Ya Roh Kudus, baharuilah dan persatukanlah kami
dalam satu g'reja yang terus bersaksi di kancah dunia.
2
Ya Roh Kudus, baharuilah dan persatukanlah kami.
Tuntun hidup kami, saling mengasihi dan jauhkan perpecahan.
Ya Roh Kudus, baharuilah dan persatukanlah kami.
Sambut doa kami dalam perjuangan di kancah dunia.
Ya Roh Kudus, sinarilah roh kami yang gelap.
Ajari kami mengenal karuniaMu, Tuhan;
Ya Roh Kudus, sucikanlah perangai yang cemar
dan berikan kekuatan, sehingga tak gentar.
Reff:
Ya Roh Kudus, kuatkanlah, beri iman teguh,
supaya kami berserah padaMu s'lamanya.
2
Syukur padaMu, Roh Kudus, sertai umatMu,
dan langkah kami tuntunlah ke jalan yang benar.
Nyatakan dan kobarkanlah semangat beriman
supaya hidup kami pun selamat dan teguh.
(Awal) Syaranam, syaranam,
syaranam, syaranam.(2x)
(Bait) Cahya Ilahi, syaranam,
ya Sumber hidup, syaranam.(2x)
(Akhir) Syaranam, syaranam, syaranam.
Kembali ke Awal
2
(Awal) Syaranam, syaranam,
syaranam, syaranam.(2x)
(Bait) Tuhan penyayang, syaranam,
Maha pengasih syaranam.(2x)
(Akhir) Syaranam, syaranam, syaranam.
Kembali ke Awal
3
(Awal) Syaranam, syaranam,
syaranam, syaranam.(2x)
Roh kebenaran, syaranam,
ya Roh Penghibur, syaranam.(2x)
(Akhir) Syaranam, syaranam, syaranam.
Kembali ke Awal
Ya Allah yang Mahatinggi,
Kau pencipta dunia ini;
kami juga Engkau ciptakan
agar Dikau tetap dipuji:
Engkau Bapa yang memberkati
tiap orang yang rendah hati,
tolonglah kami sekarang ini
dan selamanya!
2
Ya Allah yang Mahakasih,
Engkau lahir di dunia ini;
Engkau mati di kayu salib,
Engkau rela mengganti kami.
Dari kubur telah Kau bangkit;
kuasa maut tiada lagi.
Pimpinlah kami sebab Engkaulah
Jalan yang benar.
3
Ya Allah yang Mahasuci,
Engkau turun ke dunia ini;
Kau menyala bagaikan api;
memurnikan nurani kami;
mengobarkan semangat kami
agar kami menjadi b'rani.
Utuslah kami ke dunia ini
dengan kuasaMu.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 101 - Ya Allah yang Mahatinggi; dari:
Amanat Yesus menuntun kita umatNya,
wujudkan Gereja yang kudus dan am.
Dan karya Kristus menjadi contoh utama,
cinta kasihNya teladan yang kekal.
2
Marilah kita bersatu, bergandeng tangan,
dipandu Kristus, Gembala yang benar,
menata kasih untuk benih persatuan
saat dunia dalam pergumulan.
3
Ayunkan langkah yang pasti, perteguh iman.
Amanat Tuhan lakukanlah terus.
Satu tujuan dan langkah demi harapan;
dunia sejaht'ra yang damai dan tent'ram.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 102 - Amanat Yesus Menuntun Kita; dari:
Lagu: Martin G. Schneider
Syair: Martin G. Schneider
la = c 4 ketuk
1
Gereja bagai bahtera di laut yang seram
mengarahkan haluannya ke pantai seberang.
Mengamuklah samudera dan badai menderu;
gelombang zaman menghempas, yang sulit ditempuh.
Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih:
Betapa jauh, di manakah labuhan abadi?
Reff:
Tuhan, tolonglah! Tuhan, tolonglah!
Tanpa Dikau semua binasa kelak.
Ya Tuhan, tolonglah.
2
Gereja bagai bahtera pun suka berhenti,
tak menempuh samudera, tak ingin berjerih
dan hanya masa jayanya selalu dikenang,
tak ingat akan dunia yang hampir tenggelam!
Gereja yang tak bertekun di dalam tugasnya,
tentunya oleh Tuhan pun tak diberi berkah!
3
Gereja bagai bahtera diatur awaknya,
setiap orang bekerja menurut tugasnya.
Semua satu padulah, setia bertekun,
demi tujuan tunggalnya yang harus ditempuh.
Roh Allah yang menyatukan, membina, membentuk
di dalam kasih dan iman dan harap yang teguh.
4
Gereja bagai bahtera, muatannya penuh,
beraneka manusia yang suka mengeluh,
yang hanya ikut maunya, meng'ritik dan sok tahu,
sehingga bandar tujuan menjadi makin jauh.
Tetapi bila umatNya sedia mendengar,
tentulah Tuhan memberi petunjuk yang benar.
5
Gereja bagai bahtera di laut yang seram,
mengarahkan haluannya ke pantai seberang.
Hai kau yang takut dan resah, kau tak sendirian;
teman sejalan banyaklah dan Tuhan di depan!
Bersama-sama majulah, bertahan, berteguh;
tujuan akhir adalah labuhan Tuhanmu!
Satukan kami, ya Tuhan,
satukan dengan ikatan yang kuat.
Satukan kami, ya Tuhan,
satukan dengan kasihMu yang kekal.
Allah yang Esa, Raja yang Esa,
umatpun esa, pujian bergema.
Satukan kami, ya Tuhan,
satukan dengan ikatan yang kuat.
Satukan kami, ya Tuhan,
satukan dengan kasihMu yang kekal.
Seperti Tuhan Yesus di dalam Allah Bapa,
umatNya juga satu di dalam Tuhannya;
di Timur atau Barat, Selatan dan Utara
Gereja Tuhan esa di s'luruh dunia.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 110 - Seperti Tuhan Yesus Di Dalam Allah Bapa; dari:
Lagu: Tradisional Belanda
Syair: Christopher Wordsworth
do = g 4 ketuk
1
Hai, dengar nyanyian suci di pesisir laut kristal:
Haleluya, Haleluya, puji Allah yang kekal!
Tak terbilang yang bernyanyi, bagai bintang banyaknya,
berpakaian jubah putih, palma dalam tangannya.
2
Kaum leluhur, nabi, raja, yang menanti Almasih,
rasul, martir dan penginjil yang bersaksi, berjerih,
para pendahulu kita yang berdoa tak lelah,
kini mengagungkan Tuhan, bersyukur padaNya.
3
Waktu usai kesusahan dibersihkan jubahnya
dalam darah Anak domba, Penebus yang mulia;
dari siksa dan penjara, penghinaan dan pedang,
atas Iblis pun mereka dalam Kristus t'lah menang.
4
Berpegangkan panji salib laskar jaya dan megah
ikut Dikau, Jurus'lamat, Raja da Panglimanya,
ikut Dikau menderita, riang dan tetap teguh,
ikut Dikau dalam maut, ikut dalam hidupMu.
5
Kini mulia mereka, kini jalannya cerah,
kini diberi padanya, air hidup yang baka;
kasih kurnia abadai, kebenaran yang teguh
dalam sinar Sang Tritunggal dinikmatinya penuh.
6
Putra Tunggal Tuhan Allah, Cah'ya dari T'rang kekal,
Pemersatu kawananMu, TubuhMu, Imanuel,
o, curahkan pada kami kepenuhanMu terus,
hingga kami muliakan Bapa, Putra, Roh Kudus.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 112 - Hai, Dengar Nyanyian Suci; dari:
Hark! The Sound of Holy Voices; Christopher Wordsworth, terjemahan H. A. Pandopo, 1984
Nyanyikan bagiNya nyanyian baru;
Kristus Raja! Haleluya!
Manusia lama menjadi baru
oleh kasihNya. Haleluya!
Hai seluruh alam, agungkan nama Tuhan.
Kita hidup dalam kasih setiaNya.
Nyanyikan bagiNya nyanyian baru;
Kristus Raja! Haleluya!
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 116 - Nyanyikan Baginya Nyanyian Baru; dari:
Ada yang tanya kepadaku.
Siapa Yesus yang jadi junjunganku.
Dia Jurus'lamat dan Tuhanku;
artinya kub'ritahukan kepadamu:
Dia segalanya bagi diriku:
Dia segalanya dalam hidupku.
Dia mati bagiku, aku jadi baru
Dia ingin menjadi Jurus'lamatmu.
Ya, Tuhan Allah,
Kau yang menjadikan langit bumi
dengan kuasaMu, ya Tuhan Allah,
Kau yang menjadikannya
dengan lengan terentang.
Tiada yang mustahil untukMu,
tiada yang mustahil untukMu!
Ya Allah yang besar,
agung dalam perbuatanMu.
2
Tiada, tiada satupun,
tiada, tiada yang mustahil untukMu!
Dengan Yesus di dalam p'rahu
aku tenang, aku tenang, aku tenang.
Dengan Yesus di dalam p'rahu
aku tenang di badai yang seram.
Pulang berlabuh, pulang berlabuh,
dengan Yesus di dalam p'rahu
aku senang berlabuh dan menang.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 123 - Dengan Yesus Di Dalam P'rahu; dari:
With Christ In The Vessel; Anonim, terjemahan Yamuger, 1999
Dia sanggup, Dia sanggup! 'Ku tahu Dia sanggup. Tuhanku sanggup menyelamatkanku.(2x)
Yang hancur dipulihkan, dibuka belenggu,
yang buta dicelikkan dan yang lumpuh pun sembuh.
Dia sanggup, Dia sanggup! 'Ku tahu Dia sanggup.
Tuhanku sanggup menyelamatkanku.
Kasih Tuhan Yesus tiada bertepi:
Lebar, panjang, tinggi, dalam tak terp'ri,
walau melampaui akal kita yang fana
dengan orang kudus kenal kasih yang kekal.
2
Iman dan harapan, kasih yang benar
dari ketiganya, kasih terbesar.
Kasih itu sabar, ia suka memberi,
tak megahkan diri tidak mengenal dengki.
3
B'rikanlah, ya Tuhan iman yang teguh,
pengharapan sungguh, kasih yang penuh.
Dan yang terutama: kasih Tuhan tercermin
dalam hidup kami, senantiasa berseri.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 128 - Kasih Tuhan Yesus Tiada Bertepi; dari:
Langit menceritakan kemuliaan Allah,
alam memberitakan karya tangan Tuhan.
Tidak ada berita, juga kata-kata,
namun gemanya terpancar ke s'luruh dunia.
Reff:
Hai percaya padaNya, jangan takut dan gentar,
kar'na kasih dan lindunganNya abadi.(2x)
2
Taurat Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa,
perintahNya pun murni menyenangkan hati,
kasih dan kuasaNya, bumi pun bergetar.
Dia pelindung dan perisai selamanya.
Lagu: Ralph R. Carmichael
Syair: Ralph R. Carmichael
do = bes 4 ketuk
Pada bintang nyata karyaNya,
lewat angin agung SabdaNya,
darat laut di bawah kuasaNya.
Apa maknanya?
Aku merayakan NatalNya,
yang tercantum di sejarahNya,
Ia membebaskan umatNya,
Apa maknanya?
Saat aku bertemu Dia,
kurasakan agung RahmatNya,
'ku sadari Dia Tuhan
yang mempedulikanku,
yang tak menjauhkan diri.
Kini Dia pun bersamaku
dan menjaga tiap langkahku.
Dia kawan karib bagiku;
Dia segalanya!
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 136 - Pada Bintang Nyata Karyanya; dari:
In the Stars His Handiwork / He's Ev'rything to Me; Ralph R. Carmichael, terjemahan Yamuger, 1999
Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Ingin sepanjang umurku
kumuliakan namaNya!
Selagi hidup diberi,
pun bila nafas berhenti,
kupuji Dia s'lamanya!
2
Sungguh bahagia yang imannya
pada Pencipta semesta,
yang kesetiaanNya kekal.
Si miskin dientaskanNya,
yang lapar dikenyangkanNya:
terurus adil tiap hal.
3
Yang tersekap dibebaskanNya,
mata si buta pun cerah,
tegaklah orang yang penat;
yang jujur dikasihiNya,
yang asing pun dijagaNya,
piatu diberi tempat.
4
Tuhanlah Raja selamanya,
adil, setia hukumNya,
belas kasihanNya kudus.
Dia yang patut disembah:
nyanyikanlah Haleluya!
sekarang dan kekal terus!
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 137 - Pujilah Tuhan, Hai Jiwaku; dari:
I'll praise my Maker while I've breath; Isaac Watts, terjemahan H. A. Pandopo, 1999, berdasarkan Mazmur 146
Tuhan, ya Allahku, dengarkan permohonanku.
Jawablah aku dalam kesetiaanMu karena keadilanMu.
Jawablah aku dalam kesetiaanMu karena keadilanMu.
2
Hati dan semangat jiwaku pun lemah lesu.
Gundah gulana hatiku dalam tubuhku, aku teringat padaMu.
Gundah gulana hatiku dalam tubuhku, aku teringat padaMu.
3
Aku merenungkan segala perbuatanMu
dan memikirkan segala kasih sayangMu. Jiwaku rindu padaMu.
dan memikirkan segala kasih sayangMu. Jiwaku rindu padaMu.
Tuhanku berjanji dengan firmanNya;
segala diatasiNya.
Yang paling tak mungkin dimungkinkanNya,
bagi yang beriman padaNya.
Reff:
Tiada yang mustahil, asal kuat beriman.
Tiada yang mustahil bila firman kau pegang.
Firman Tuhanmu dengarkanlah: Tiada yang mustahil bagiNya!
Percayalah kepadaNya peganglah firmanNya;
segalah hal, segala hal menjadi mungkin beserta Tuhan.
2
Meski kau digoncang gelombang cemas,
firmanNya tetap jangkarmu,
dan biar manusia lemah dan fana,
firman Tuhan pegangan teguh.
3
Segalanya mungkin dengan firmanNya;
percaya dan aminkanlah!
JanjiNya selalu ditepatiNya,
tidak akan dipungkiriNya.
4
Yang Mahakuasa, Khalik semesta,
mencipta dengan firmanNya.
Tak ada mustahil dihadapanNya;
alam raya dip'rintahkanNya.
Tuhanku besar, yang Mahakuasa,
tiada yang mustahil bagiNya.
Tuhanku besar, yang Mahakuasa,
tiada yang mustahil bagiNya.
Alam semesta serta isinya
dibuatNya baik semuanya.
Tuhanku besar, yang Mahakuasa
tiada yang mustahil bagiNya.
Dia Kristus, Imanuel, Raja Damai.
Dia Kristus, Dia Mesias, Putra Allah.
Firman yang hidup, Terang dunia,
Benteng yang teguh, Batu Kes'lamatan,
Dia Kristus, Sang Penebus, Domba Allah.
Dia Jalan Kebenaran, dan hidup.
Reff:
Yesus, Yesus, Dia Kristus.
Yesus Kristus, Dia Tuhan.
2
Dia Kristus, Sang Gembala dan Pembela.
Dia Kristus, Imam Agung tak bercela.
Pintu insani, Jalan ke sorga,
Hakim Rajani, Alfa dan Omega,
Dia Kristus, Raja kita, tak 'kan goyah.
Dia Kristus, Allah kita s'lamanya.
Di sini aku bawa, Tuhan,
persembahan hidupku, semoga berkenan.
Berapalah nilainya, Tuhan, dibandingkan
berkatMu yang t'lah Kau limpahkan.
T'rimalah, Tuhan, O t'rimalah, Tuhan!
2
Tanganku yang kecil, ya Tuhan,
belum mencari makan sendiri, ya Tuhan.
Terimalah hatiku, Tuhan, menjadi
persembahan yang Tuhan perkenan.
T'rimalah, Tuhan, O t'rimalah, Tuhan!
3
Kuingat firmanMu, ya Tuhan,
yang mengajarkan kami mengingat yang kecil:
Berkati semuanya, Tuhan, supaya
persembahan tetap mengalir t'rus.
T'rimalah, Tuhan, O t'rimalah, Tuhan!
T'rima kasih ya Tuhanku,
atas hari pemberianMu.
Hari baru limpah rahmat
dan dipenuhi oleh kasihMu.
Kaucurahkan pada umatMu,
Kaucurahkan pada umatMu.
2
T'rima kasih atas waktu
yang Dikau tawarkan padaku,
agar dalam masa muda
aku belajar tentang kasihMu,
yang besar dan mulia itu,
yang besar dan mulia itu.
3
'Kan kupakai waktu itu
melakukan tanggung jawabku
dan menolong sesamaku
menurut firman serta karyaMu,
kar'na itu makna kasihMu,
kar'na itu makna kasihMu.
4
Puji syukur kuucapkan
atas waktu yang Kauciptakan.
Kutaati, kuhargai
di dalam kata dan perbuatanku,
agar nyata hidup beriman,
agar nyata hidup beriman.
Lagu: Helene Salamate Joseph
Syair: Helene Salamate Joseph
do = d 4 ketuk
1
PadaMu, Tuhan, kuserahkan jiwa ragaku.
Menjadi hamba yang setia, taat padaMu.
Kuatkan aku, ya Tuhan, di dalam cobaan,
sehingga imanku teguh dan tahan godaan.
2
PadaMu, Tuhan, kuberikan janji yang teguh
mengikut Dikau, Tuhanku, seumur hidupku.
Teguhkan aku, ya Tuhan, di dalam tugasku,
agar seluruh hidupku memuliakanMu.
3
PadaMu, Tuhan, kumohonkan kasih kurnia,
selamat dan sejahtera di jalan hidupku.
Penuhi aku, ya Tuhan, dengan Roh KudusMu,
menjadi saksi firmanMu di dalam dunia.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 152 - Padamu, Tuhan, Kuserahkan Jiwa Ragaku; dari:
Setiakah diriku padaMu, Tuhanku?
Dan siapkah hatiku mengiringMu terus?
'Ku harus mengaku tidak tekun,
semangat pun rentan
dan jiwaku yang rapuh
membuatku bercela.
2
Kau panggil aku, Tuhan, 'ku datang padaMu
dengan rendah hatiku kut'rima tugasku.
Kobarkan semangat di hatiku,
kuatkan imanku
dan tuntun aku, Tuhan,
arahkanlah niatku.
3
Menapak jalan Tuhan, meski letih lesu,
tetap Engkau 'kuturut, apapun maksudMu.
Engkaulah jalanku, kebenaranku,
Kaulah hidupku.
Jadikanlah hambaMu
berguna di ladangMu.
Ambillah roti ini dan makanlah.
Roti ini adalah tubuhKu.
Tubuh serta darah Tuhan Yesus
diberi lambang kasih yang tak terperi.
Ambillah anggur ini dan minumlah,
semua kamu minum dari sini;
minuman ini adalah darahKu,
darah perjanjian, untukmu ditumpahkan.
Tubuh serta darah Tuhan Yesus diberi,
lambang kasih yang tak terperi.
2
Ambillah roti ini dan makanlah.
Roti ini adalah tubuhKu.
Sungguh tak bertara pengorbanan Penebus
agar manusia ditebus.
Ambillah anggur ini dan minumlah,
semua kamu minum dari sini;
minuman ini adalah darahKu,
darah perjanjian, untukmu ditumpahkan.
Sungguh tak bertara pengorbanan Penebus,
agar manusia ditebus.
Tuhan, b'rilah rahmatMu bagi kedua mempelai;
rumah tangganya penuh kasih sayang mesra. Limpahkan damai dalam cintanya
agar padu dalamMu bahagia kekal.
2
Di setiap langkahnya firmanMulah pemandunya.
Janji yang diikrarkan biar kokoh teguh.
B'rilah berkatMu dalam cintanya;
curahkanlah kasihMu, sukacita penuh.
3
T'rima kasih, ya Tuhan, Kaupersatukan mempelai.
B'rilah keturunannya membawa bahagia.
Hanya kasihMu dasar cintanya.
Dalam rumah tangganya Tuhan hadir tetap.
Ya Tuhan, pada hari ini hadir di hadapanMu
dua hati yang t'lah berjanji hidup dalam kasihMu,
kar'na iman yang membuat pengharapannya teguh,
datang bertelut di altarMu, berserah kepadaMu.
2
Manusia tidak berdaya menentukan hidupnya,
tapi jika Engkau izinkan, bahagia miliknya.
Berkenanlah Kau kiranya memberikan berkatMu,
agar dalam rumah tangganya namaMu dipujinya.
Jalan hidup tak selalu tanpa kabut yang pekat,
namun kasih Tuhan nyata pada waktu yang tepat.
Mungkin langit tak terlihat oleh awan yang tabel,
di atas nyalah membusur p'langi kasih yang kekal.
Reff:
Habis hujan tampak p'langi bagai janji yang teguh,
di balik duka menanti p'langi kasih Tuhanmu.
2
Jika badai menyerangmu, badai turun menggelap,
carilah di atas awan p'langi kasih yang tetap.
Lihatlah warna-warninya, lambang cinta yang besar,
Tuhan sudah b'ri janjiNya, jangan lagi 'kau gentar.
3
Jauhkan takut putus asa, walau jalanmu gelap,
perteguh kepercayaan dan langkahmu pertegap.
Tuhan itu ada kasih, itulah penghiburmu,
di atas duka bercahaya p'langi kasih Tuhanmu.
Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku.
Tahan derita, jangan mengeluh.
Serahkan sajalah pada Tuhanmu
segala duka yang menimpamu.
Allah setia, tak mengecewakan
yang di naunganNya ingin berteduh.
2
Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku.
Biarkan Tuhan yang memimpinmu,
sebab di tangan Allah masa lampau,
dikendalikan masa depanmu.
Gelombang dahsyat tak kan menerpamu
kar'na di bawah kuasa Tuhanmu.
3
Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku;
bila berpulang sobat terdekat
dan 'kau dirundung oleh kesedihan,
Tuhan mengangkat duka yang berat.
Kasih karunia akan kau terima
dari Tuhanmu, Sumber Alhayat.
4
Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku.
Sebentar lagi saat tibalah
bahwa engkau berjumpa dengan Dia
yang menghiburmu di masa lelah.
Di sanalah engkau 'kan memujiNya,
menyanyi riang s'lama-lamanya.
Surya kencana, riang dan ramah,
sesudah malam membuat alam
bermandi cahya segar berseri.
Semalam suntuk terbaring tubuhku;
kini 'ku bangun; dengan rasa kagum
kupandang langit ceria jernih.
2
Indah sempurna ciptaan Tuhan:
'Ku terkesima takjub melihat karya
tanganNya yang agung megah.
Bukankah itu perlambang bagiku
yang di warnai semarak sorgawi:
KerajaanNya di cah'ya baka.
3
Angkatlah gita bagi Pencipta
dan persembahkan bermurah tangan
yang kepadaNya kudus berkenan.
Pemb'rian kita yang paling mulia
itulah hati bersyukur sejati;
kurban yang harum bagaikan menyan.
4
Siang dan malam umatNya aman:
tangan Ilahi 'kan memberkahi
yang kepadaNya terus berserah.
Kita terbaring dan Tuhan pun hadir;
kita terjaga dan Ia siaga;
siang dan malam wajahNya cerah.
5
Bapa di sorga, padaMu jua
'ku pasrah diri di pagi ini;
bersama Tuhan mulai langkahku.
Tolong kulawan segala godaan;
jauhkan itu, supaya 'ku hidup
turut ajaran KerajaanMu.
6
Ingin kulihat dengan gembira
bahwa kawanku dapat berkatMu
dan kar'na itu kupuji Engkau.
Iri dan loba yang datang menggoda,
bisikan setan penuh kedengkian
dari hatiku buangkanlah jauh.
7
Bila hatiku Kauberi minum
anggur yang pahit derita salib;
biar kut'rima di dalam iman.
Takkan 'ku hanyut di dukacitaku.
Tuhan, Engkaulah Bapaku di sorga;
Kau besertaku memikul beban.
8
Memikul salib akhirnya habis;
sesudah malam, seusai topan
surya kembali bersinar cerah.
Aku nantikan terang sukacita,
damai abadi di taman sorgawi,
memandang Tuhan, Sang Surya baka.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 169 - Surya Kencana, Riang Dan Ramah; dari:
Die guldne Sonne voll Freud und Wonne; Paul Gerhardt, terjemahan H. A. Pandopo, 1991
Di heningnya malam ini,
tulus dan rendah hati,
bertelut berdoa padaMu;
inilah bisik kalbu:
Apa yang aku miliki,
tubuh dan jiwa ini,
kuserahkan hanya padaMu,
kurban persembahanku.
Walau 'ku berdosa,
walau ternoda,
tetapi darah yang kudus
t'lah sucikan diriku.
Dan jati diriku kini
bukan diriku lagi,
melainkan Kristus Tuhanku
hidup dalam diriku.
Satu tanah Air, satu Bangsa
dan satu dalam Bahasa.
Indonesia kebangsaanku,
engkaulah Tanah Airku.
Alam indah mempesona,
suku bangsa beraneka,
budayanya sungguh kaya,
karya agung Sang Pencipta.
Mari kita semuanya menghayati
maknanya, satu Tanah Air kita
Tuhan memberikan kita
tanah air yang merdeka.
Juga kedaulatan rakyat
di persada Indonesia.
Reff:
Tuhan, ajarlah kami
supaya arif bijaksana
serta senantiasa
membukakan diri.
Bersemangat kasih,
saling menjalin pengertian,
kami membina dan
membangun bangsa ini.
2
Orang angkuh dan serakah
melecehkan keadilan;
oleh nafsu berkuasa
hukum rimba dihalalkan.
3
Tuhan, kami ini latah,
angkuh mengandalkan diri,
hingga kami terjerumus,
jatuh di lembah derita.
4
Tuhan, lihat bangsa kami
diterjang gelombang ribut.
Tolong kami mengatasi
kemelut dan kehancuran.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 176 - Tuhan Memberikan Kita Tanah Air; dari:
Aku Tuhan semesta,
Jeritanmu Kudengar.
Kau di dunia yang gelap
'Ku s'lamatkan.
Akulah Pencipta t'rang;
malam jadi benderang.
Siapakah utusanKu
membawa t'rang?
Reff:
Ini aku, utus aku!
Kudengar Engkau memanggilku.
Utus aku; tuntun aku;
'Ku prihatin akan umatMu.
2
Aku Tuhan semesta.
'Ku menanggung sakitmu
dan menangis kar'na kau
tak mau dengar.
'Kan Kurobah hatimu
yang keras jadi lembut.
Siapa bawa firmanKu?
UtusanKu?
3
Aku Tuhan semesta.
'Ku melihat yang resah.
Orang miskin dan lesu
Aku jenguk.
Aku ingin memberi
perjamuan sorgawi.
Siapa mewartakannya?
Siapakah?
Kasih paling agung dari Tuhanku;
Kini kusadari di dalam hatiku.
Yesus Mahakasih dan Mahakudus,
korbankan diriNya agar 'ku ditebus.
Dia menaklukkan maut dan dosaku,
Dia memberikan s'galanya untukku!
2
Ini 'kan kuingat s'lama hidupku;
Tak 'kan kulupakan sepanjang umurku.
'Kan kuberitakan sekelilingku;
dan ke ujung dunia sejauh kuatku.
Apapun terjadi atas diriku,
tak kan kulepaskan kasihMu, Tuhanku.
Lagu: Mangapul P. Simanjuntak
Syair: Mangapul P. Simanjuntak
la = g 4 ketuk
Kaut'rima kuasa Roh Kudus
yang turun ke atasmu
dan kamu jadi saksiKu,
pelaku firmanKu,
saksiKu di Yerusalem,
Yudea dan Samaria
dan hingga ujung dunia,
ujung dunia.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 181 - Kaut'rima Kuasa Roh Kudus; dari:
Nama Yesus termulia
di atas segala nama,
agar di dalam namaNya
semuanya menyembah.
Yang di bumi dan di sorga
tekuk lutut memuliakan.
S'gala lidah pun berkata:
Yesus Kristus itu Tuhan.
Terpuji namaNya,
terpuji namaNya,
sembah dan pujilah
Raja alam semesta.
Yang di bumi dan di sorga
tekuk lutut memuliakan.
S'gala lidah pun berkata:
Yesus Kristus itu Tuhan.
2
Masih banyak manusia
yang tak mengenal namaMu,
suruh hamba yang setia
kerja dan bertekun.
Tuhan, pakailah diriku
menyebarkan kes'lamatan.
Kata dan perbuatanku
mencerminkan firman Tuhan.
Terpuji namaNya,
terpuji namaNya,
kupuji, kusembah
Raja alam semesta.
Tuhan, pakailah diriku
menyebarkan kes'lamatan.
Kata dan perbuatanku
mencerminkan firman Tuhan.
Lihatlah, Aku berdiri
di muka pintu dan mengetuk.
Jika kau dengar bukalah pintu bagiKu:
'Ku akan masuk di rumahmu.
Aku datang masuk di rumahmu,
Aku datang makan bersamamu,
dan engkau diam bersamaKu,
bersamaKu selamanya.
2
Dengarlah suara Yesus,
bukakan pintu dan sambutlah;
jangan berdalih, siapkan jiwa ragamu,
sambutlah Dia, Raja mulia.
Dia baik, penuh kasih sayang,
Dia lembut, penuh kemesraan,
Jurus'lamat bagi manusia.
Jurus'lamat manusia.
Mari datanglah semua anak,
janganlah mereka dihalangi,
sebab hanya orang-orang seperti itulah
yang empunya kerajaan Allah,
yang empunya kerajaan Allah.
2
Mari datanglah semua orang
yang lesu dan yang bebannya sarat,
pikullah kuk yang Kupasang, diriKu contohlah,
kelegaan Kuberi padamu,
kelegaan kuberi padamu.
3
Mari datanglah murid-muridKu,
ikutlah bersama di jalanKu
dan menjala manusia di dunia yang cemar,
hingga nyata Kerajaan Allah,
hingga nyata Kerajaan Allah.
Lagu: Santoso Gondowidjojo
Syair: Alfred Simanjuntak
do = g 4 ketuk
Aku anak Sekolah Minggu
mau mengikut Yesus.
Dia Juruselamatku
dan Dia Penebusku.
'Ku berjanji tetap
jadi muridNya dan bersaksi
memb'ritakan firmanNya.
Seluruh hidupku, kata dan karya
kupersembahkan kepadaNya.
'Ku diubahNya saat 'ku berserah,
berserah kepada Yesus.
'Ku diubahNya hingga jadi baru
dan menjadi milikNya.
Kegemaran lama t'lah lenyap
dan yang baru lebih berkenan.
'Ku diubahNya saat 'ku berserah
dan menjadi milikNya!
Sering kutanya pada diriku;
akhir hidupku yang fana,
jangan sampai terbuai jiwaku
di dunia gemerlap.
Di kala hariku makin senja,
jiwa letih, tubuhku pun lemah,
cahaya hidup semakin redup,
sering meratap mengeluh.
Dengarlah, Tuhan, doa dan keluh!
Biar 'ku tent'ram,
meski pun dalam kemelut.
2
Di kala matahari terbenam,
ketika datang mempelai,
apakah suluhku tetap terang
menyambut dengan baik?
Apakah hatiku tak bergemar
tinggalkan dunia yang penuh cemar
atau jiwaku akan menentang
menuju sorga yang tenang.
Lihatlah Tuhan, pergumulanku!
PadaMu, Tuhan, doa dan pengharapanku.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 201 - Sering Kutanya Pada Diriku; dari:
Jotjot sungkun-sungkun do rohangki; M.R.D. Panjaitan, terjemahan Bahasa Indonesia, Pontas Purba, 1998
Yesusku Jurus'lamatku,
Tuhanku, Mukhalisku.
Tumpuan pengharapanku
dan perisai perlindunganku.
Tatkala hidupku sendu
dan hati gundah pilu,
Tuhanku Yesus kuseru dan
jiwaku tenang dan teduh.
Setiap langkahku tempuh,
kutoleh Tuhanku.
Setiap hasrat kugelut,
kutanya Tuhanku.
Ke dalam kasih Penebus
'ku berserah selalu,
tiada lagi takutku,
walau hidup penuh seteru.
Ada damai sejaht'ra Allah,
ada damai sejaht'ra Allah,
ada damai sejaht'ra Allah di hatiku.
Ada damai sejaht'ra Allah,
ada damai sejaht'ra Allah,
ada damai sejaht'ra Allah di hatiku.
2
Kasih Allah berlimpah-limpah,
kasih Allah berlimpah-limpah,
kasih Allah berlimpah-limpah di hatiku.
Kasih Allah berlimpah-limpah,
kasih Allah berlimpah-limpah,
kasih Allah berlimpah-limpah di hatiku.
3
Rahmat Allah bagaikan sungai,
rahmat Allah bagaikan sungai,
rahmat Allah bagaikan sungai di hatiku.
Rahmat Allah bagaikan sungai,
rahmat Allah bagaikan sungai,
rahmat Allah bagaikan sungai di hatiku.
Nama Tuhan kumuliakan,
'ku memuliakan nama Tuhan,
'ku memuliakan nama Tuhan di hatiku.
'Ku memuliakan nama Tuhan,
'ku memuliakan nama Tuhan,
'ku memuliakan nama Tuhan di hatiku.
6
Ada damai sejaht'ra Allah;
kasih Allah berlimpah-limpah,
rahmat Allah bagaikan sungai di hatiku.
Sukacita berlimpah ruah,
'ku memuliakan nama Tuhan,
'ku memuliakan nama Tuhan di hatiku.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 203 - Ada Damai Sejaht'ra Allah; dari:
God Gives Peace Like a River; Anonim, terjemahan Leatha Humes, 1999
Adapun manusia, harinya bagai rumput,
bagai bunga-bunga di padang,
demikian ia berkembang.
Apabila angin melintasi,
maka ia pun tiada lagi,
tempatnya tidak mengenalnya,
tidak lagi kenal.
2
Tetapi kasih Tuhan sekarang dan
s'lamanya bagi orang-orang yang takut,
sungguh takut hanya padaNya.
Keadilan bagi anak cucu,
bagi yang pegang perjanjianNya,
yang ingat untuk melakukan
segenap titahNya.
Alangkah indahnya kasih setiaMu.
Yang hilang dan sesat bebas dan ketemu.
Engkau t'lah menjenguk ke tempat yang gelap,
mengangkat umatMu ke alam gemerlap.
Alangkah indahnya kasih setiaMu,
Engkau t'lah berkenan tinggal bersamaku.
2
Alangkah indahnya kasih setiaMu,
Engkau t'lah berkenan tinggal di rumahku.
Rumahku yang kumuh menjadi yang kudus.
Jiwa dan ragaku menjadi milikMu.
Alangkah indahnya kasih setiaMu,
hatiku yang sendu sungguh jadi teduh.
3
Ya Yesus Tuhanku, datanglah segera,
tumpangkan tanganMu dengan kasih mesra.
Dengarlah doaku, tangis jeritanku,
tanggalkan dosaku dan rantai belenggu.
Ya Yesus Tuhanku, datanglah segera,
tinggallah sertaku selama-lamanya.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 205 - Alangkah Indahnya Kasih Setiamu; dari:
Lagu: Dari buku Hymnal for Young Christians by F. E. L., Church Publications Ltd, 22 East Huron, Chicago, III
Syair: Dari buku Hymnal for Young Christians by F. E. L., Church Publications Ltd, 22 East Huron, Chicago, III
do = a 2 dan 3 ketuk
1
Allah utus Anaknya, Halelu, Halelu!
Jurus'lamat dunia. Haleluya!
Kembali ke Reff.
Reff:
Halelu! Halelu! Mari nyanyilah
Halelu! Kar'na Tuhan bangkit,
ya benar! Mari nyanyilah
Halelu! luya!(2x)
2
Kristus lahir di dunia, Halelu, Halelu!
dalam wujud manusia. Haleluya!
Kembali ke Reff.
3
Mengabdikan dirinya, Halelu, Halelu!
bagi orang yang lemah; Haleluya!
Kembali ke Reff.
4
DihapusNya di salib, Halelu, Halelu!
dosa kita yang keji. Haleluya!
Kembali ke Reff.
5
Allah membangkitkanNya, Halelu, Halelu!
untuk hidup s'lamanya. Haleluya!
Kembali ke Reff.
6
Bagi kita diberi, Halelu, Halelu!
hidup baru abadi. Haleluya!
Kembali ke Reff.
KaruniaMu, Tuhan, sungai yang mengalir,
menyegarkan jiwaku yang kering dahaga.
Kasih sayangMu, Tuhan, cahaya yang suci,
menerangi hatiku yang gelap gulita.
2
KaruniaMu, Tuhan, kasih dan sayangMu
pengharapanku, Tuhan, selama-lamanya.
Bimbing langkahku, Tuhan, mendekat padaMu.
Pimpin hatiku, Tuhan, mengikut jejakMu.
Ya Allah, kasihMu besar,
lebih besar dari segala,
tiada terduga dalamnya,
tiada terjangkau luasnya.
Ya Yesus, kasihMu besar,
lebih besar dari segala.
Hidup kekal Engkau beri
dan aku hidup berseri!
Reff:
Dalam doa aku bersyukur
atas limpah kasihMu.
Ajar aku mengasihiMu
dan sesama manusia.
Apakah yang kaulakukan
bila kau sedang gembira?
Apakah yang kaunyatakan
bila duka mencekam?
Janganlah engkau terlena,
rasa riang memabukkan,
atau larut dalam duka,
ketika datang cobaan.
Kini hitung berkat Tuhan
yang berlimpah tak terkira.
Meskipun dalam cobaan,
ucap syukur padaNya!
2
Sukacita senantiasa,
sukacita dalam Tuhan.
Kebaikan harus nyata,
bercahaya cemerlang.
Janganlah engkau khawatir
tentang hidup apa jua;
dan cemas harus berakhir
karena Tuhanmu dekat;
dan nyatakan pada Tuhan
keinginan dan pintamu
dalam doa permohonan,
dan ucapkanlah syukur!
Berbahagialah orang yang miskin,
orang miskin didepan Allah,
sebab merekalah yang punya kerajaan sorga.
Berbahagialah orang yang sedih,
kar'na merekalah akan dihiburkan.
Berbahagialah orang yang lemah lembut,
kar'na bumi menjadi miliknya.
Reff:
Bersukacita dan gembiralah,
kar'na upahmu disorga besar!
Bersukacita dan gembiralah,
kar'na upahmu besar!
2
Berbahagialah orang yang lapar,
dan yang haus akan kebenaran,
sebab mereka dipuaskan, akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang bermurah hati,
kar'na akan memperoleh kemurahan.
Berbahagialah orang berhati bersih,
kar'na Allah kelak dilihatnya.
3
Berbahagialah orang yang benar
yang selalu menyebarkan damai,
sebab mereka 'kan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah yang dianiaya sebab keadilan serta kebenaran.
Berbahagialah yang didera, dicela,
difitnahkan segala yang jahat.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 215 - Berbahagialah Orang Miskin; dari:
Di saat ini kuangkat tembang,
kuangkat tembang bagi Yesus.
Di saat ini kuucap syukur,
kuucap syukur padaNya.
Kukasihi Engkau, kukasihi Engkau,
kukasihi Engkau, Yesus, Tuhanku.
2
Di saat ini 'ku datang, Tuhan,
'ku datang bersujud padaMu.
Di saat ini Engkau kusembah,
Engkau kusembah ya Tuhan.
Kukasihi Engkau, kukasihi Engkau,
kukasihi Engkau, Yesus, Tuhanku.
3
Di saat ini dengarlah, Tuhan,
dengarlah seruan doaku.
Di saat ini kumohon, Tuhan,
kumohon berkat kasihMu.
Kukasihi Engkau, kukasihi Engkau,
kukasihi Engkau, Yesus, Tuhanku.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 219 - Di Saat Ini Kuangkat Tembang; dari:
In Moments Like These; David Graham, terjemahan Yamuger, 1998, bait 2-3: Rita Simorangkir-Sibarani, 1999
Jiwaku, mari, nyanyi! Tuhanmu pujilah,
yang dalam t'rang sorgawi dipuji, disembah.
Hendak di dunia ini 'ku turut bermazmur,
selagi 'ku di sini padaNya bersyukur!
2
Bahagialah selalu yang beriman penuh
kepada Allah Yakub, Penolong yang teguh.
Tiada manusia hebat dan mulia,
yang menandingi Dia; abadi kasihNya!
3
Dia Yang Mahakuasa, Pencipta semesta;
dibuatNya angkasa dan bola dunia,
seluruh isi bumi, makhluk yang terbesar,
segala yang menghuni bahari yang besar.
4
Dia yang mahaadil, tindakanNya bersih
dan Ia memberkati yang tulus pekerti.
Tuhan tetap setia selama-lamanya
dan korban kelaliman dibela olehNya.
5
Dia Yang Mahakasih, Penolong kaum lemah.
Yang tak berharap lagi dibuatNya lega;
yang lapar boleh makan Tuhan yang memberi;
tawanan dibebaskan dari tempat ngeri.
6
Yang buta dicelikkan kembali matanya.
Insan yang dikucilkan kembali harkatnya.
Tuhan menaruh kasih kepada yang benar,
tetapi orang fasik celakanya besar.
7
Bolehkah aku ini, manusia lemah,
memuji, menghampiri yang Mahamulia?
Namun selaku warga di kerajaanNya
'ku sorak: Tuhan Raja selama-lamanya!
'Ku ini seorang musafir
mengembara di jalan sesat
dan Yesus Gembala yang baik
meraihku dari jerat.
Reff:
Kebajikan, kemurahan mengikut aku
di sepanjang umur hidupku.
Kebajikan, kemurahan mengikut aku
di sepanjang umurku.
Nanti kelak aku diam di rumah Tuhan
dan 'ku dijamu di muka lawanku.
Kebajikan, kemurahan mengikut aku
di sepanjang umurku.
2
OlehNya segarlah jiwaku;
kekuatan dib'ri padaku.
Ke air tenang 'ku dituntun,
dijagaNya dengan tekun.
3
Di lembah gelap 'ku berjalan;
Jurus'lamat menyertaiku;
tanganNya memb'ri perlindungan
sampai ke rumah Tuhanku.
Adalah seorang menaburkan benih.
Jatuh benih di jalan dan burung memakannya.
Firman itu baik, benih kasih bagimu,
dan orang yang menolak binasa s'lamanya.
2
Di tempat berbatu benih tak berkembang.
Layu kekeringan, tiada akarnya.
Firman yang ditabur di hati yang bebal,
di dalam pencobaan tiada dayanya.
3
Di semak berduri terhimpit tumbuhnya.
Tak dapat berbuah, tiada gunanya.
Firman dalam hati tak ada buahnya,
oleh rasa kuatir dan nikmat dunia.
4
Dan benih ditabur di tanah yang gembur,
tumbuh dan berbunga, berganda buahnya.
Firman yang ditabur di hati yang gembur
pasti akan berbuah, berlimpah hasilnya.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 226 - Adalah Seorang Menaburkan Benih; dari:
Andaikan surya pagi tersembunyi,
enggan tampilkan sinar yang terang,
aku bayangkan hidup menyendiri
dan kegelapan membuat seram.
Tapi cahaya Tuhan menyinari
sampai ke hati, sampai ke hati,
akan tepiskan tirai halang pandang,
terlihat surya yang cemerlang.
2
Tak kuabaikan hidup duniawi,
karena itu pun anugerah,
ingin sekali hidup tent'ram damai,
serta nikmati ciptaan megah.
Tetapi puncak dambaan sejati;
rumahMu menanti, rumahMu menanti.
Akan kuraih mahkota yang abadi,
hidup di sorga, sorga tenang.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 227 - Andaikan Surya Pagi Tersembunyi; dari:
Berkilat halilintar dan guntur menderu,
begitu kuasa dosa mengancam jiwaku.
Suara Jurus'lamat menopang juangku
dan Dia pun berjanji tak meninggalkanku.
Reff:
Ya, tidak pernah, ya, tidak pernah,
tak akan 'ku ditinggalkan,
begitu janjiNya!
Ya, tidak pernah, ya, tidak pernah,
tak akan 'ku ditinggalkan,
begitu janjiNya.
2
Dunia menggelora dan dosa menderu,
tetapi Jurus'lamat memb'rikan damaiNya.
Dilindungi diriku di mara apapun,
tetap 'ku dibimbingNya, di jalan hidupku.
3
Di jalan yang berliku tak akan 'ku sesat;
ditolongNya kupikul salibku yang berat.
Oleh gelap sekitar tak nampak jalanku;
Tuhanku membisikkan janjiNya yang teguh.
4
Dosaku ditebusNya di bukit Golgota;
darahNya menyucikan diriku yang cemar;
di takhta mahamulia 'ku dinantikanNya,
dan Dia pun berjanji dekatku s'lamanya.
Jangan kuatir 'kan hari esok,
bimbang dan ragu di hidupmu;
bertekunlah dalam pengharapan,
Allah menjamin hidupmu.
Pandanglah burung yang tak menuai,
oleh Bapamu dib'ri kenyang
dan lihat bakung yang tumbuh indah.
Dib'rikan Tuhan warna megah.
KerajaanNya cari dahulu,
kebenaranNya pun carilah.
Maka semua 'kan ditambahkan,
'kan ditambahkan padamu.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 234 - Jangan Kuatir 'Kan Hari Esok; dari:
Lagu: Arnoldus Isaak Apituley
Syair: Martin R. Nadapdap
do = bes 4 ketuk
1
Janganlah takut,
kar'na Aku sertamu;
janganlah bimbang,
kar'na Aku Allahmu;
Aku meneguhkan,
bahkan 'Ku menolongmu,
Aku memegangmu,
dengan tangan kananKu
yang membawa kemenangan,
yang membawa kemenangan.
2
Kau t'lah Kuambil
dari ujung dunia,
kau yang Kupanggil
di penjuru dunia.
UcapKu padamu:
hanya engkau hambaKu.
Aku memilihmu,
Aku tak menolakmu
dan membawa kemenangan,
dan membawa kemenangan.
Lagu: Decio Emerique Lauretti
Syair: Joao Dias de Araujo
la = d 2 ketuk
1
Jikalau Kristus Penolongku,
apakah tugas panggilanku?
Kaum fakir miskin berapakah;
siapa menyelamatkannya?
Sang Kristus datang di dunia
untuk mengubah semuanya:
yang hina dina diangkatNya
di dalam t'rang kebangkitanNya!
2
Banyak yang kurang makanannya,
bernasib malang di dunia,
pun banyak anak terkaparlah
dan mati dalam sengsaranya.
Jutaan tak berpendidikan,
tak tahu mengungkap pendirian,
mengulur hidup dengan berat,
dianggap bodoh dan tanpa hak.
3
Hai penguasa dan pembesar,
hendaklah kalian mendengar:
yang tidak adil dan tidak sah
melawan Tuhan dan kasihNya.
Sang Kristus datang di dunia
untuk mengubah semuanya:
sejiwaraga manusia
seutuhnya dibangkitkanNya!
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 236 - Jikalau Kristus Penolongku; dari:
Que estou fazendo se sou Cristao (Brasil); Joao Dias de Araujo, terjemahan H. A. Pandopo, 1998
Kenapa timbul perpecahan,
terjadi pergolakan,
tak ada kerukunan?
Sebabnya tak sejalan.
Farisi hanya menggurui
dan ingin dihormati.
P'rintahnya ditaati,
tempatnya yang tertinggi.
Hanya satulah jalan
dan hidup, kebenaran.
Yesus Anak Allah
yang jadi Perantara;
Dialah Gembala,
kitalah dombaNya.
2
Tempuhlah hanya jalan Tuhan,
penuh dengan sengsara,
keringat dan ratapan
di Via Dolorosa.
Berikan pula perhatian
dan juga pengertian
terhadap lawan-lawan,
mencapai perdamaian.
Yesus di salibkan
dan mati, dikuburkan.
Yesus Anak Allah
yang jadi manusia,
Dia mau berkorban
untuk yang berdosa.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 237 - Kenapa Timbul Perpecahan; dari:
Tak 'ku tahu 'kan hari esok,
namun langkahku tegap
Bukan surya kuharapkan,
kar'na surya 'kan lenyap.
O tiada 'ku gelisah,
akan masa menjelang;
'ku berjalan serta Yesus.
Maka hatiku tenang.
Reff:
Banyak hal tak kufahami
dalam masa menjelang.
Tapi t'rang bagiku ini:
Tangan Tuhan yang pegang.
2
Makin t'ranglah perjalanan,
makin tinggi aku naik.
Dan bebanku makin ringan,
makin nampaklah yang baik.
Di sanalah t'rang abadi,
tiada tangis dan keluh;
Di neg'ri seb'rang pelangi,
kita k'lak 'kan bertemu.
3
Tak 'ku tahu 'kan hari esok,
mungkin langit 'kan gelap.
Tapi Dia yang berkasihan,
melindungi 'ku tetap.
Meski susah perjalanan,
g'lombang dunia menderu,
dipimpinNya 'ku bertahan
sampai akhir langkahku.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 241 - Tak 'Ku Tahu 'Kan Hari Esok; dari:
I Know Who Holds Tomorrow; Ira F. Stanphill, terjemahan K. P. Nugroho (1928 - 1994)
Seindah siang disinari terang
cara Tuhan mengasihiku;
seindah petang dengan angin sejuk
cara Tuhan mengasihiku.
Tuhanku lembut dan penyayang
dan aku mengasihi Dia.
KasihNya besar; agung dan mulia
cara Tuhan mengasihiku.
2
Sedalamnya laut seluas angkasa
cara Tuhan mengasihiku;
seharum kembang yang tetap semerbak
cara Tuhan mengasihiku.
DamaiNya tetap besertaku;
dan sorgalah pengharapanku.
Hidupku tent'ram; kunikmati penuh
cara Tuhan mengasihiku.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 242 - Seindah Siang Disinari Terang; dari:
The Way That He Loves; W. Elmo Mercer, terjemahan Yamuger, 1999
Sejahtera Tuhan, sejahtera Tuhan
yang hidup dan menghidupkan
bagimu, bagiku dan siapa pun
yang ada di dunia ini.
bagimu, bagiku dan siapa pun
yang ada di dunia ini.
2
Sejahtera Tuhan, sejahtera Tuhan
yang hidup dan menghidupkan
berlimpah sekarang dan s'lamanya;
bersiaplah menerima!
berlimpah sekarang dan s'lamanya;
bersiaplah menerima!
3
Sejahtera Tuhan, sejahtera Tuhan
yang hidup dan menghidupkan
tak dapat berdiri sendiri:
hendaknya kaubagi-bagi!
tak dapat berdiri sendiri:
hendaknya kaubagi-bagi!
Sejenak aku menoleh
pada jalan yang t'lah kutempuh.
Kasih Tuhan kuperoleh,
membuatku tertegun.
Jalan itu penuh liku,
kadang-kadang tanpa t'rang.
Tapi Tuhan membimbingku
hingga aku tercengang.
Kasih Tuhan membimbingku
dan hatiku pun tenang.
2
Bukan kar'na aku baik
dipegangNya tanganku erat.
Bukan pula orang laik,
hingga aku didekap.
O, betapa aku heran,
dilimpahkan yang terbaik.
Dengan apa kunyatakan
kasih Tuhan yang ajaib?
Kulakukan, kusebarkan
kasih Tuhan yang ajaib.
Waktu fajar di taman sepi
datanglah Maria ke kubur;
kubur kosong yang ditemukannya.
T'lah bangkit Tuhan Yesus!
Dan suara Yesus memanggilnya,
bergembiralah hatinya!
Sungguh indah persekutuannya
bersama dengan Yesus.
2
Dan sekarang di saat teduh
aku datang mencari Tuhan;
ingin 'ku ikut dan menyapaNya,
bersatu dengan Tuhan.
Dan suara Yesus memanggilku,
bergembiralah hatiku!
Sungguh indah persekutuanku
bersama dengan Yesus.
3
Ingin 'ku tetap bersamaNya
hidup damai aman sentosa;
namun Tuhan mengutus 'ku pergi,
b'ritakan kebangkitan.
Dan suara Yesus memanggilku,
bergembiralah hatiku!
Sungguh indah persekutuanku
bersama dengan Yesus.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 246 - Waktu Fajar Di Taman Sepi; dari:
I Come to the Garden Alone; C. Austin Miles, terjemahan Yamuger, 1999
Ya Tuhan, Engkau perlindunganku
sejak masa mudaku,
Engkaulah harapanku
sejak dari kandungan,
padaMu 'ku bertopang.
Reff:
Jangan 'ku terbuang pada masa tuaku,
Tuhan jangan Kau tinggalkan 'pabila habis dayaku,
agar aku tak dicemooh, agar aku tak dibenci,
kar'na hanya Tuhanlah perlindunganku.
2
Ya Tuhan, Engkau perlindunganku
Engkau s'lalu kupuji,
bersyukur tidap hari,
kar'na karyaMu Tuhan
yang adil dan ajaib.
3
Ya Tuhan, Engkau t'lah mengajarku
sejak masa kecilku
hingga masa tuaku,
supaya 'ku b'ritakan
kuasaMu ya Tuhan.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 248 - Ya Tuhan, Engkau Perlindunganku; dari:
Ya Tuhan, ya Allahku,
inilah doaku
kunaikkan kepadaMu,
t'rimalah hambaMu.
HambaMu yang berdosa,
yang hina dan cela,
mengharapkan kasihMu,
harapan yang kekal.
2
Ya Tuhan, ya Allahku,
kuatkan imanku
sehingga aku mampu
menjadi saksiMu.
Walaupun angin ribut
dan topan menderu,
tak akan aku takut,
Engkau Nakhodaku.
3
Ya Tuhan, ya Allahku,
curahkan rahmatMu.
Jadikanlah diriku
pelayan bagiMu.
Meski dera cobaan
menimpa diriku,
Ya Tuhan, pimpin aku,
sepanjang hidupku.
Bagai kapal yang berlayar tanpa nakhodanya,
diombang-ambingkan ombak laut yang besar,
itu kehidupan yang tiada artinya,
bila Yesus dalam hati tak ikut serta.
2
Tuhan, Yesus, jadilah tetap pandu hidupku.
Hantar aku aman tiba di labuhanMu.
Tuhan Yesus, hanya Engkaulah harapanku,
sumber kehidupan yang abadi bagiku.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 251 - Bagai Kapal Yang Berlayar; dari:
Lagu: Wendell P. Loveless
Syair: Wendell P. Loveless
do = f 4 ketuk
Bimbing aku, ya Tuhan,
membawa jiwa padaMu.
Banyak orang tersesat
akibat dosanya.
Jarang yang menghiraukannya
serta mendoakannya;
layakkanlah diriku
membawa InjilMu.
Lagu: Tradisional Batak Simalungun
Syair: A. K. Saragih
do=g 4 ketuk
Di saat angin topan
melanda kehidupan,
hingga tiada aman
aku menuju ke labuhan.
Hanya namaNya kuseru:
Yesus, Penolongku.
Hanya namaNya kuseru:
Yesus, Penolongku.
Di saat murid Yesus di dalam bahtera,
datanglah angin ribut dan ombak menderu.
Dan Yesus dibangunkan, menghardik ombak laut;
semua pun teduh.
Dan Yesus dibangunkan, menghardik ombak laut;
semua pun teduh.
2
Gelombang arus dunia selalu menerpa.
Siapakah yang mampu membuatnya reda?
Hai, panggil Tuhan Yesus, bersujudlah seg'ra,
dengarkan sabdaNya.
Hai, panggil Tuhan Yesus, bersujudlah seg'ra,
dengarkan sabdaNya.
3
Ya Yesus, Sang Pahlawan, datanglah segera
ke kancah pergumulan sengsara dunia.
Berkatilah, ya Tuhan, semua hambaMu
selama-lamanya.
Berkatilah, ya Tuhan, semua hambaMu
selama-lamanya.
FirmanMu kupegang selalu,
saat duka saat senang.
Jalan hidup yang akan datang
tangan Tuhan yang memegang.
Pencobaan menghimpit aku
dan menjadi keluhanku,
firmanMu kupegang selalu,
sayapMu tempat berteduh.
FirmanMu, Tuhan, kupegang s'lalu.
Hilanglah keraguanku!
Bila hatiku rasa susah,
padaMu aku berserah,
firmanMu kupegang selalu,
maka amanlah jiwaku.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 255 - Firmanmu Kupegang Selalu; dari:
Janganlah gentar, hai kawanan kecil.
Rajamu menang atas maut ngeri;
segala kuasa dib'ri padaNya
di sorga, di bumi demi umatNya.
Reff:
Percayalah, percayalah!
Tiada yang mustahil, percayalah!
Percayalah, percayalah!
Tiada yang mustahil, percayalah!
2
Janganlah gentar, hai kawanan kecil.
Gembala memilih tempat kau pergi;
getir kepahitan dimaniskanNya,
pahitnya diminumNya di Golgota.
3
Janganlah gentar, hai kawanan kecil.
Dengan Tuhan hadir kau tak terpencil;
kau tak 'kan pernah ditinggalkan tetap;
Tuhan beserta dalam t'rang dan gelap.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 257 - Jangan Gentar, Hai Kawanan Kecil; dari:
Tuhan gembala baik, memimpin umatNya,
ke jalan yang benar supaya tak sesat,
tetap dituntunNya kawanan dombaNya
menolong yang lemah dengan kasih sayang.
Reff:
Ya Tuhan, tunjukkan kekuasaanMu,
arahkan langkahku menuju rumahMu.
2
Di kesusahanku Engkau Penghiburku;
Lindungi diriku sepanjang jalanku.
Berikan damaiMu di dalam hidupku.
Kuatkan imanku melawan seteru.
Tuhan, tinggallah beserta umatMu.
Di sepanjang malam yang gelap,
kami menantikan fajarMu.
KepadaMu saja kami berpegang:
Tuhan, tinggallah beserta umatMu!
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 262 - Tuhan, Tinggallah Beserta Umatmu; dari:
Esho hae Probhu / Come, Lord Jesus; Bart Shaha, terjemahan Inggris: I-to Loh; Indonesia: H. A. Pandopo, 1998
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan,
bila tiada rela sujud dan sungkur?
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan,
bila tiada hati tulus dan syukur?
Reff:
Ibadah sejati, jadikanlah persembahan.
Ibadah sejati: kasihilah sesamamu!
Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan,
jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.
2
Marilah ikut melayani orang berkeluh,
agar iman tetap kuat serta teguh.
Itulah tugas pelayanan, juga panggilan,
persembahan yang berkenan bagi Tuhan.
3
Berbahagia orang yang hidup beribadah,
yang melayani orang susah dan lemah
dan penuh kasih menolong orang yang terbeban;
itulah tanggung jawab orang beriman.
Bukan kar'na upahmu dan bukan kar'na kebajikan hidupmu,
bukan persembahanmu dan bukan pula hasil perjuanganmu:
Allah mengampuni kasalahan umatNya, oleh kar'na kemurahanNya;
melalui pengorbanan Putra TunggalNya ditebusNya dosa manusia.
Reff:
Bersyukur, hai bersyukur, kemurahanNya pujilah!
Bersyukur, hai bersyukur selamanya!
2
Janganlah kau bermegah dan jangan pula meninggikan dirimu;
baiklah s'lalu merendah dan hidup dalam kemurahan kasihNya.
Keangkuhan tiada berkenan kepadaNya; orang sombong direndahkanNya.
Yang lemah dan hina dikasihiNya penuh, yang rendah 'kan ditinggikanNya.
Lagu: Jill Jackson & Sy Miller
Syair: Jill Jackson & Sy Miller
do = es 6 ketuk (2 x 3)
Damai di dunia dan kitalah dutanya.
Damai sejahtera, amalkanlah maknanya,
Allah, Bapa kita, kita anakNya,
rukun bersaudara penuh bahagia.
Damai di dunia dan inilah saatnya.
Ucapkan ikrarmu, jalankan perintahNya,
setiap kata dan karya kita memuji namaNya.
Damai di dunia, kini dan selamanya.
Kini dan selamanya.
Lagu: Johannes Gerardsz. (Gijsbertus) Bastiaans
Syair: Petro Parson
do = d 3 ketuk
1
Hai bangun, yang tidur, dan bangkit seg'ra
dan Kristus bercahya atasmu.
Bersiap menanti penghakimanNya;
dengarkan seruan Tuhanmu!
Mengapa kau lambat, mengapa lengah?
Dengar panggilanNya dan bangkit seg'ra!
2
Hai bangunlah dari gelap dosamu;
mengapa engkau kesiangan?
Cahaya anug'rah bersinar penuh,
t'lah lama menggantikan malam.
Tugas panggilanmu kudus mulia,
dan waktupun singkat, hai bangkit seg'ra!
3
Hai bangun engkau dari dosa dan maut
dan hidup di dalam cahaya!
Jikalau tak bangun, gentarlah engkau
terhadap penghakiman Allah.
Tuhan memanggil, dengan suaraNya.
Gunakanlah waktu dan bangkit seg'ra!
4
Selamat yang hidup di dalam terang,
yang bangkit di dalam Tuhannya;
baginya keg'lapan tak lagi menang,
jalannya terang selamanya.
Terang Jurus'lamat telah merekah:
yang masih tertidur, hai bangkit seg'ra!
Janganlah kumpulkan harta dunia fana.
Ngengat merusak, pencuri membongkarnya.
Harta sorga kumpulkanlah kar'na tak semu:
dimana hartamu disitulah hatimu.
2
Banyak yang kuatir akan masa depan
dan berlebihan kumpulkan harta benda.
Akhirnya bergantung pada kekayaannya,
tak lagi pada Yesus harapannya tetap.
3
Yang kumpulkan banyak takkan kelebihan
dan yang sedikit pun takkan kekurangan.
Burung yang dilangit, bunga bakung dilembah
tetap dipelihara Tuhan selamanya.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 271 - Janganlah Kumpulkan Harta; dari:
Lagu: Mangapul P. Simanjuntak
Syair: Mangapul P. Simanjuntak
do = c 4 ketuk
1
Ladang mengguning disekitarku, harus dituai segera.
Suara Yesus memanggil aku agar sedia bekerja.
Jadi penuai diladang dunia, taat berbakti pada Yang Punya.
Reff:
Kepada Yesus, raja Kasih, aku serahkan hidupku
jadi ibadah yang sejati dan persembahan yang kudus.
2
Kini dunia makin bertingkah oleh kuasa maut kejam.
Jutaan jiwa yang menderita, didalam dosa tenggelam.
Lama mereka sudah menanti dan mengharapkan kabar sorgawi.
3
Aku terpanggil jadi saksiNya, kabarkan Injil yang kudus,
agar semua umat didunia percaya Yesus Penebus.
Api kasihNya biar menyala dalam hatiku s'lama-lamanya.
Perintah baru kuberi padamu, agar di antara kamu
saling mengasihi sama seperti Aku mengasihimu,
sehingga orang akan tahu engkau muridKu, jikalau saling mengasihi.
Sehingga orang akan tahu engkau muridKu, jikalau saling mengasihi.
Sekalipun diriku dapat berkata-kata dengan semua bahasa,
bahasa manausia dan bahasa malaikat, ataupun yang lainnya,
tapi jika aku tak mempunyai kasih,
aku serupa gong yang mengema dan canang yang gemerincing.
2
Sekalipun diriku memiliki karunia, karunia bernubuat,
sekalipun diriku punya iman sempurna untuk pindahkan gunung,
tapi jika aku tak mempunyai kasih,
tiada berguna lagi diriku, tiada berguna diriku.
3
Sekalipun diriku membagikan semua harta yang kumiliki,
bahkan aku serahkan tubuh jiwa ragaku, dibakar pun 'ku sudi,
tapi jika aku tak mempunyai kasih,
tiada berguna lagi diriku, tiada berguna diriku.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 277 - Sekalipun Diriku Dapat Berkata-kata; dari:
Semua orang inginkan kebenaran berada dipihaknya,
namun sedikit yang sungguh mau berada dipihak kebenaran.
Semua orang seakan-akan tampil menjunjung kebenaran,
namun sedikit yang sungguh mau berkorban membela kebenaran.
2
Kata pemazmur: semua manusia tak dapat diandalkan,
hampir semua perkataannya bohong da sulit dipercaya.
Tiada lagi kebenaran sejati yang mudah dijumpai;
hanyalah Yesus terang dan kebenaran dan jalan kes'lamatan.
3
Semua orang yang cari kebenaran menjadi salah jalan;
tak tahu lagi harus pilih yang mana, semuanya serupa.
Setiap hari semuanya berubah, oh sungguh membingungkan;
hanyalah Yesus terang dan kebenaran yang tak pernah berubah.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 279 - Semua Orang Inginkan Kebenaran; dari:
Takut akan, yaitu permulaan pengetahuan,
tapi orang bodoh, selalu menghina hikmat dan didikan.
Baiklah orang bijak belajar dan menambah ilmu yang arif
agar beroleh pengertian yang bijaksana.
2
Wahai anak-anak, dengarkanlah didikan seorang ayah,
dan perhatikanlah, supaya engkau beroleh pengertian,
kar'na kuberikan petunjuk serta ilmu yang baik padamu:
janganlah engkau meninggalkan petunjuk itu.
3
Takut akan Tuhan sediakan pertolongan bagi yang jujur,
dan jadi perisai, menjaga orang yang benar dan setia.
Oleh sebab itu, tempuhlah jalan lurus serta yang baik
untuk mencapai hidup damai bersama Tuhan.
Tuhan, tolonglah, bangunkan iman;
pulihkanlah kasih yang remuk.(2x)
Ubahlah hatiku, jamahlah diriku
biar di tanganMu berbentuk.
Tuhan, tolonglah bangunkan iman;
pulihkanlah kasih yang remuk.
2
Hati bersujud, jiwa menyembah;
hidupku masyhurkan kasihMu.(2x)
T'rimalah baktiku, layakkan diriku
untuk kemuliaan namaMu.
Hati bersujud, jiwa menyembah;
hidupku masyhurkan kasihMu.
3
Harta dan karya, takhta dan nama
kusembahkan bagi namaMu.(2x)
T'rimalah, ya Tuhan, baktiku bagiMu
dan berkati akta imanku.
Harta dan karya, takhta dan nama
kusembahkan bagi namaMu.
4
Urapi, Tuhan, bibir mulutku
jadi saksi kebaikanMu.(2x)
Pakailah diriku, berkati budiku
untuk melukiskan kasihMu.
Urapi, Tuhan, bibir mulutku
jadi saksi kebaikanMu.
5
Kasihku, Tuhan, baktiku, Tuhan,
tak setara kemurahanMu.(2x)
Tetapi rahmatMu tak hitung jasaku,
sangatlah besar dan mulia.
Kasihku, Tuhan, baktiku, Tuhan,
tak setara kemurahanMu.
6
Kuingin hidup, 'ku rindu kerja
makin giat dan makin tekun.(2x)
Kuatkan batinku, hidupkan tekadku
menjadi bentara kasihMu.
Kuingin hidup, 'ku rindu kerja
makin giat dan makin tekun.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 282 - Tuhan, Tolonglah, Bangunkan Iman; dari:
Wahai anakku, janganlah kaulupakan ajaranku
dan biarkanlah hatimu mengamalkan perintahku;
panjang umurmu, juga lanjut usia,
damai sejaht'ra ditambahkan padamu.
Wahai anakku, janganlah kaulupakan ajaranku
dan biarkanlah hatimu mengamalkan perintahku;
2
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak;
takutlah kau akan Tuhan dan jauhi kejahatan.
Itu yang akan menyembuhkan tubuhmu
dan menyegarkan kekuatan ragamu.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak;
takutlah kau akan Tuhan dan jauhi kejahatan.
3
Berbahagialah orang yang terus mendapat hikmat,
berbahagialah orang yang beroleh kepandaian;
keuntungannya jauh lebih dari perak,
juga hasilnya melebihi mas murni.
Berbahagialah orang yang terus mendapat hikmat,
berbahagialah orang yang beroleh kepandaian;
4
Kasih dan kesetiaan janganlah meninggalkanmu,
kalungkan pada lehermu, tuliskan pada hatimu,
maka kau dapat penghargaan
dan kasih di mata Allah dan di mata manusia.
Kasih dan kesetiaan janganlah meninggalkanmu,
kalungkan pada lehermu, tuliskan pada hatimu
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 283 - Wahai Anakku, Janganlah Kaulupakan; dari:
Bila badai hidup menerpamu
dan cobaan pun datang mengganggu,
hanya satu janji harapanmu;
ya, janji Tuhanmu, pegang teguh.
Biar gunung-gunung pun beranjak,
serta bukit-bukit pun bergoncang,
kasih dan setia dari Tuhan
'kan melindungimu, tetap teguh.
Pegang selalu janji Tuhan,
jangan lepaskan,
walau siang atau malam;
enyahlah takut atau bimbang:
Tuhanlah pemilik hidupmu, hidupmu.
Biar gunung-gunung pun beranjak,
serta bukit-bukit pun bergoncang,
kasih dan setia dari Tuhan
'kan melindungimu, tetap teduh.
'kan melindungimu, tetap teduh.
Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 285 - Bila Badai Hidup Menerpamu; dari: