PKJ171

Dari Kidung
Revisi sejak 20 Oktober 2011 11.22 oleh Kidung (bicara | kontrib) (1 revisi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Navigasi lagu:
<htmlet>pkj</htmlet>

⇦ Kembali ke Pelengkap Kidung Jemaat


⇦ PKJ 170 PKJ 172 ⇨

PKJ171: Di Bawah Sinar Bulan (Der Mond ist aufgegangen)

Lagu: Johann Abraham Peter Schulz, 1790 Syair: Matthias Claudius, 1740 - 1815

do = f 4 ketuk

1

Di bawah sinar bulan
dan bintang berkilauan,
persada termenung.
Segala sawah ladang
terbuai ketenangan,
berselimutkan halimun.

2

Sunyi senyap semua,
rasa tent'ram sempurna
merangkul mendekap.
Jerihnya seharian
bercampur kegetiran
di hawa malam melenyap.

3

Ya Bapa dalam sorga,
kami 'kan tidur juga
di malam yang teduh.
Ampuni dosa kami,
berkati dan kawali
yang sakit dan yang berkeluh

4

Rembulan di waktunya
tak tampak seluruhnya,
meski tetap lengkap;
di balik yang dilihat
terduga yang tersirat:
yang bulat, utuh dan genap.

5

Berdosalah manusia,
tak tahu secukupnya
keterbatasannya.
Dengan merekayasa
yang gagah dan perkasa,
fatamorgana hasilnya.

6

Ajari kami, Tuhan,
mencari kesungguhan
dan jangan yang semu.
Jadikan kami ramah,
takwa dan sederhana
sebagai anak-anakMu.

7

Akhirnya sambut kami
sehabis menjalani
jangkauan usia;
berilah kedamaian
di saat ajal datang
dan untuk s'lama-lamanya.


Syair / lirik bahasa Indonesia Pelengkap Kidung Jemaat 171 - Di Bawah Sinar Bulan; dari:
Der Mond ist aufgegangen; Matthias Claudius, 1740 - 1815, terjemahan H. A. Pandopo, 1985/1999
Lagu:
Johann Abraham Peter Schulz, 1790
Dengarkan MIDI-nya
atau cari videonya:
Di Bawah Sinar Bulan
Der Mond ist aufgegangen